Mengenal Mata Uang Euro, Mata Uang Tunggal di Banyak Negara Uni Eropa

Ketika anda jalan-jalan ke Eropa maka mata uang yang satu ini pasti anda jumpai. Euro dengan simbol € menjadi pemersatu alat perdagangan di sejumlah negara Eropa. Utamannya negara para anggota Uni Europa, uang Euro adalah alat tukar paling umum yang dipakai. Dengan memegang mata uang Euro anda bisa nikmati wisata belanja  disejumlah negara Eropa tanpa cemas akan keabsahannya.

Apa itu Mata Uang

Mata uang merupakan satuan harga yang disepakati oleh pemerintah dengan rakyatnya dalam sebuah negara. Kedudukan mata uang dalam sebuah negara adalah sebagai alat tukar. Mata uang memiliki kemampuan terbatas dalam transaksional. Mata uang satu negara tidak dapat digunakan sebagai alat tukar ketika berada di negara lain, apabila kedua negara tersebut memiliki mata uang yang berbeda. Oleh karena itu, agar transaksi dapat berjalan lancar, pemegang mata uang harus mengkonversikan terlebih dahulu ke mata uang negara bersangkutan. Besar konversi ditentukan oleh harga pasar yang memperjual belikan mata uang tersebut.

Salah satu mata uang yang banyak digunakan dan memiliki pengaruh yang besar di dunia adalah Euro. Mata uang Euro adalah mata uang yang banyak digunakan oleh negara-negara di benua Eropa. Kurang lebih, terdapat 19 negara yang menggunakan mata uang ini sebagai alat tukar.

Mengenal Mata Uang Euro

Euro merupakan salah satu mata uang cadangan terbesar di dunia setelah dolar. Mata uang ini digunakan hampir sebagian besar negara yang tergabung dalam Uni Eropa. Negara terakhir yang memutuskan untuk menggunakan mata uang Euro adalah Lithuania pada tahun 2015. Sedangkan salah satu negara benua Eropa yang hingga saat ini belum menggunakan mata uang ini adalah Inggris, Swiss dan beberapa bagian negara Skandinavia. Hingga saat ini, Inggris masih bertahan menggunakan Poundsterling, mata uang yang sempat menjadi mata uang internasional sebelum tergeser oleh Dolar Amerika Serikat.

Mata uang Euro memiliki lambang “€”. Mata uang ni dicetak dalam dua bentuk yaitu, logam dan kertas. Uang logam Euro dicetak dalam delapan denominasi koin Euro. Delapan denominasi tersebut adalah 1 sen Euro, 2 sen Euro, 5 sen Euro, 10 sen Euro, 20 sen Euro, 50 sen Euro, 1 Euro, dan 2 Euro. Sedangkan uang kertas Euro terbagi dalam 3 Euro, 10 Euro, 20 Euro, 50 Euro, 100 Euro, 200 Euro, dan 500 Euro. Saat ini (30/08/2020), nilai tukar mata uang Euro atas rupaih sendiri adalh Rp 17.305,73 untuk setiap 1 Euronya.

Namun begitu dalam jual beli keseharian, mata uang yang dipakai adalah mulai dari 5 cent, kalau ada harga dibawah atau diatasnya maka harga akan dibulatkan. Ini untuk mempermudah proses transaksi. Begitu juga dengan uang kertas, satuan tertinggi saat ini yang sering dipakai adalah dengan nilai €100. Jika anda pakai uang kertas satuan €200 atau €500 kemungkinan besar akan ditolak oleh penjual atau pemilik toko. Karena uang besar itu rawan pemalsuan. Disamping itu, kalau kasih kembalian maka akan repot. Karean pada dasarnya uang kontan yang beredar di Eropa jumlahnya terbatas. Mereka lebih suka pakai cashless melalu kartu ATM atau Kartu Kredit.

Sejarah Mata Uang Euro

Mata uang Euro digunakan secara giral sejak Januari 1999. Penggunaan mata uang tunggal ini sepakati oleh 11 negara Uni Eropa dengan dasar Persetujuan Maastricht. Sebelas negara tersebut di antaranya adalah Austria, Belgia, Belanda, Finlandia, Irlandia, Italia, Jerman, Luksemburg, Portugal, Prancis, dan Spanyol. Semenjak saat itulah, mata uang Euro digunakan pada pada pasar perdagangan uang.

Meskipun sudah digunakan secara giral sejak tahun 1999, penggunaan mata uang Euro sebagai alat tukar baru digunakan secara fisik pada Januari 2002. Dengan mulai digunakannya mata uang tersebut, sebelas negara perintis tersebut kemudian mengubah mata uang lama mereka menjadi mata uang Euro.

Negara yang Menggunakan Mata Uang Euro

Hingga saat ini, negara yang menggunakan mata uang Euro semakin bertambah. Setidaknya tercatat terdapat 19 negara yang menggunakan mata uang tersebut sebagai alat tukar. Negara-negara tersebut di antaranya adalah 11 negara pelopor, kemudian diikuti oleh negara-negara seperti, Yunani pada tahun 2001, Slovenia pada 2007, Siprus dan Malta pada tahun 2008, Slovakia pada tahun 2009, Estonia pada tahun 2011, Latvia pada tahun 2014, serta yang terakhir bergabung adalah negara Lithuania pada tahun 2015.

Selain negara-negara tersebut, mata uang Euro juga digunakan pada beberapa negara kecil di Eropa seperti, Andorra, Monako, San Marino, dan Vatikan. Sementara itu, beberapa daerah juga diperbolehkan untuk menggunakan mata uang Euro sebagai alat tukar. Negara tersebut di antaranya adalah Montenegro, Kosovo, Guyana Prancis di Amerika Serikat, Guadeloupe dan Martinik di Kepulauan Karibia, serta Mayotte dan Reunion di Samudera Hindia.

Di Swiss yang bukan anggota Uni Eropa, mata uang Euro bisa dipakai sebagai alat pembayaran. Terutama di tempat wisata, harga sering diterapkan dalam € dan CHF (Swiss Franc). Namun begitu jika anda dapat kembalian, maka uang yang diterima adalah mata uang setempat, dalam hal ini Swiss Franc (CHF).

Jika anda bayar pakai Kartu Kredit maka ada dua pilihan pembayaran mau pakai CHF atau €. Meski mata uang CHF lebih murah dari €, untuk mempermudah perhitungan nilai keduanya biasanya disamakan. Kurs saat ini 1 € = 1,084 chf. Ini tentu membuat uang Euro anda melemah. Dan kerugian berada di tangan anda. Untuk siasati ini maka anda sebaiknya menukar uang Euro dengan CHF sebelum belanja di Swiss.

Demikianlah beberapa informasi yang dapat Anda simak untuk mengenal mata uang Euro, sejarahnya, beserta negara-negara yang menggunakan mata uang tersebut sebagai alat tukarnya.

Leave a Reply